Rabu, 05 Agustus 2009

Sekali berarti setelah itu Mati

Sekali berarti setelah itu Mati ..............walau tidak seironi itu ....Mbah Surip telah mewarnai Indonesia dengan sangat berwarna ....ditengah ribuan lagu-lagu percintaan, Band-band borjuis, wajah-wajah klimis, Mbah Surip dengan kebersahajaannya mampu mengisi jutaan orang Indonesia ... akan sesuatu yang mungkin selama ini ditunggu untuk membangun Bangsa ini ...apa itu ... mungkin kebersahajaan pemimpin bangsa ini namun spektakular dalam karya ......mungkin ...?....Selamat Jalan Mbah Surip ....!

Jumat, 06 Maret 2009

Gunakan Kaca Spion

Pengendara motor sudah pasti mengenal Kaca spion, pasti ! setidaknya Kaca spion dipasang untuk menghindari Tilang dari Polisi.
Entah karena jelek atau dianggap tua mungkin atau dianggap hanya perempuan yang pantas memakainya, banyak pengendara motor tidak memasang yang namanya Kaca spion Standard bawaan dari pabrik, atau mungkin dipasang satu saja, sehingga Kaca spion dianggap accessories -pelengkap penderita mungkin- dan banyak dijual di tempat penjualan accessories motor, dengan berbagai bentuk dan warna yang indah dipandang, serta kecil-kecil bahkan beberapa nyaris tidak terlihat terpasang pada motor -yang akan dilihatkan apabila ada Polisi mau me-Nilang.
Jadi dipasanglah Kaca spion - kaca spion accessories tsb. dibanyak motor, walaupun kacanya-kebanyakan- tidak cembung, artinya tidak bisa melihat pandangan jarak jauh. Namun apabila pengendaranya mau berbelok mereka menengok ke belakang untuk memastikan ada/tidaknya kendaraan dibelakangnya, ironis memang ! Kaca spion ada tapi tidak digunakan, atau memang tidak bisa digunakan, atau memang bukan untuk digunakan -accessories tea meureun ...!.
Ada juga yang memasang Kaca spion lengkap sesuai bentuk standard tapi nga-plek ...! tetep nggak bisa digunakan, yang lain terpasang tidak nga-plek, tapi arahnya tidak tepat dari mata kita melihat ke arah belakang yang perlu dilihat, tetep nggak bisa digunakan.

Jadi Mari Pasanglah Kaca spion yang benar -kaca cembung- dengan benar, dan gunakan Kaca spion sesuai fungsinya.
Bukan memasangnya saja Tetapi Menggunakannya ! Sekali lagi Menggunakannya !
Demi berkendara yang aman dan nyaman bagi semua.


Jumat, 06 Februari 2009

Aya - aya wae ...!

Jam 11:10 nan ada telpon masuk dari no. 02291-sekian-sekian
" Halo dg pak To*** pak ?" ; "iya betul jawabku";
"ini saya pak Tr**** dari TVRI"; "iya ada apa pak..?" tanyaku;
"kami mau liputan, produksinya hari apa aja ?"; "dari TVRI mana pak . . ?" tanyaku ... ?, diseberang telepon terdiam sesaat, belum menjawab aku tanya lagi
"dari TVRI Bandung pak ...?" tanyaku lagi mengejar, ". ..iya..." jawabnya pendek, "kami produksi tiap hari" kujawab pertanyaan sebelumnya,
"kami mau liputan hari ini bisa...?"; "bisa pak kami ada produksi terus kok", setelah memastikan dia akan datang ke tempat kami saya tanya lagi "untuk acara apa pak liputannya ...?";
"Berita Sore" jawabnya "Okey kami kesana pak sekarang di daerah By-pass deket nggak kearah sana . . . ?; "kami di daerah Ujungberung" setelah telepon ditutup saya kabarin ke orang-orang produksi akan ada liputan dari TV -walaupun hanya TVRI-.

Kami memang lagi sibuk-sibuknya hari-hari ini, pekerjaan pun berlanjut karena saat itu kami sedang mempercepat beberapa rencana pengiriman barang
Jam 12 kurang Flexy-ku berbunyi lagi, kulihat selintas kayaknya dari orang tadi-TVRI.
"pak kami di daerah Polda by-Pass, kalo masuk Jl. Rumah Sakit nanti belok kemana, Pak ?"; "terus saja ke utara nanti belok kiri, cari Jl. Cijambe tanya aja Komp. Perumahan Sim** As**";
"o..iya pak kami kesana sekarang" mereka memastikan akan datang.
Ditunggu 1/4 jam - waktu yang biasa saya tempuh dari tempat mereka nelepon ke rumah-, 1/2 jam, 1 jam, 1 jam lebih masih belum datang juga aku pikir mereka cari makan dulu dijalan mungkin, waktu makan di tempat kami sudah lewat karena karena menunggu mereka, kami putuskan makan siang saja- dengan semua karyawan- yang pasti sudah telat, kalau mereka datang biarkanlah mereka menunggu sambil kami menyelesaikan makan siang toh mereka pun telat dari janji waktu yang mereka katakan.

Selesai kami menyelesaikan 'urusan' kami aku berpikir ada yang aneh si TVRI crew nih, hampir dua jam dari mereka menelepon dan janji akan datang menuju tempat kami, karena kami memang sedang sibuk-sibuknya aku buang pikiran harapan mereka akan datang - lagian kami nggak butuh-butuh amat dengan liputan TVRI pikir sombongku. Memang di tempat kami TVRI sudah jarang yang nonton, dari obrolan beberapa teman dan orang-orang sekitar memang mereka jarang menonton TVRI saat ini -kalo tidak boleh disebut tidak.
Berpikir kenapa mereka tidak datang kemungkinannya,
  • Mereka makan dulu dijalan kemudian ke tempat kami, tapi kok dari lamanya waktu yang dibutuhkan untuk makan mestinya sudah sampai.
  • Kali ini aku berpikir aneh kali..., jangan-jangan mereka bukan dari TVRI dan memancing saya untuk menelepon balik ke mereka menanyakan " kok lama belum datang juga ...?" dan mereka akan menjawab dan menawarkan deal-deal lain yang bersifat ekonomi yang mungkin bisa 'meminta' ini itu, modus lain penipuan.
  • Atau mereka benar-benar dari TVRI dan benar-benar berhalangan dan benar-benar membatalkan liputan dan benar-benar nggak bisa menelepon kami untuk membatalkan dan benar-benar lupa untuk menelepon. Rasanya benar-benar nggak mungkin pikirku karena sebelumnya mereka benar-benar menelepon akan datang meliput.
Feeling saya sih kayaknya nih alasan yang kedua ... ... ... ?

Selang lima hari ada telepon masuk dari nomor yang sama seperti waktu orang TVRI yang menelepon mau meliput waktu itu, mereka bilang mau langsung meliput karena sudah dekat -di Cicadas- katanya, seperti yang pernah dikatakannya lima hari yang lalu. Saya jawab nggak bisa karena kami mau pergi keluar -sambil melihat apakah mereka benar-benar dari TVRI- dan setelah itu dibalik telepon mereka menjawab "...Ooh ... begitu ..yah, lain kali aja yah Pak...?." sudah segitu saja jawabnya ... ... ...?

Feeling saya kayaknya sih benar, karena dalam minggu itu saya mendapat informasi dari Produser Bandung TV bahwa kasus seperti itu banyak terjadi dan yang mengaku wartawan seperti itu banyak hanya bermodal Handycam, dan Bandung TV benar-benar meliput tempat kami akhirnya, dan benar-benar profesional.

Sampai sekarang orang yang mengaku dari TVRI nggak muncul lagi teleponnya ... Aya-aya...wae...!

Selasa, 27 Januari 2009

WE WILL NOT GO DOWN

Setidaknya mengenali lagu ini akan membuat kita untuk tidak menyerah dan terus berjuang, tidak tahu apakah kita akan mati dangannya atau hidup dengannya...

Michael Heart wrote and composed the Song for Gaza . . .



Download for lyrics

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight